Sabtu, 23 Juli 2016

Anak dan Media Sosial



Assalamu’alaikum !!
Hari ini hari Sabtu, 23 Juli 2016, kebetulan banget bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN). Kayaknya ngebahas tentang anak Indonesia boleh kali ya? Tapi di mix sama kehadiran media sosial diantara anak-anak saat ini.

Lucunyaa dede gemeshh. Sumber : http://rayapos.com/kerjasama-dinsos-ntt-stc-luncurkan-sop-anak/2016/05/23/
Dizaman modern sekarang ini gak bisa dipungkiri untuk menunjang kehidupan diperlukan teknologi yang mempuni dan smartphone adalah salah satunya. Hampir semua orang di dunia ini memiliki smartphone tanpa terkecuali anak-anak. Dan tanpa terkecuali juga anak-anak Indonesia. Kalau kalian lagi kebetulan jalan-jalan ke mall atau tempat makan, maka hampir bisa dipastikan kalian akan melihat anak-anak megang smartphone.
Dulunya smartphone adalah hanya telepon genggam yang digunakan sebagai alat komunikasi. Telepon genggam ini biasanya digunakan untuk menelepon atau berkirim pesan via sms dengan orang tua, kerabat, teman, guru/dosen atau mungkin pasangan. Namun seiring dengan perkembangan zaman telepon genggam ini menjelma menjadi smartphone yang tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi berupa telepon dan sms, namun juga digunakan sebagai alat untuk menghibur diri dikala suntuk atau sebagai pengingat waktu sholat. Ya, smartphone memang multifungsi. Telepon genggam ini bisa diisi dengan berbagai macam aplikasi seperti berita, games, notes, pengingat sholat, microsoft, media sosial dsb. Oleh karena itulah disebut smartphone karena sifatnya yang multifungsi.

Kembali ke topik, pada usia anak-anak memang kebanyakan dari mereka menggunakan smartphone hanya untuk bermain games. Namun beberapa dari mereka yang diusianya masih belia sudah memainkan media sosial. Dulu (saya lupa kapan persisnya), saya pernah melihat seorang pengguna Instagram sebut saja A mengomentari sebuah foto dengan kata-kata yang kurang pantas. Karena saya merasa kaget dan penasaran, maka iseng-iseng saya buka IG si A tersebut. Sepersekian detik saya diam, betapa kagetnya saya bahwa si A tersebut adalah seorang murid SD. Darimana saya tau? Kebetulan IG si A tidak di private dan terdapat postingannya menggunakan seragam sekolah. Dilain kesempatan dan di media sosial lain, saya juga kaget karena kembali seorang anak (kali ini sebut saja si B) menggunakan kata-kata yang kurang pantas untuk dikeluarkan dan diucapkan kepada orang yang lebih tua. Namun kali ini si B bukanlah anak SD, melainkan seorang murid SMP.
 Jujur awalnya memang saya kurang peduli dengan hal-hal seperti ini, namun belakangan beberapa kejadian di media sosial dimana saya adalah salah satu penggunanya menyadarkan saya. Menyadarkan bahwa ada bahaya yang mengancam generasi muda (re:anak-anak). Menyadarkan bahwa generasi penerus bangsa sedang terancam. Serta menyadarkan bahwa Indonesia sedang terancam !

Sumber : https://www.maxmanroe.com/10-tips-media-sosial-untuk-bisnis.html
Pendapat saya pribadi, kehadiran media sosial saat ini sedikit banyak membantu. Penyampaian informasi akan lebih cepat dan bisa mendekatkan mereka yang berjarak ratusan bahkan ribuan kilometer. Namun disisi lain kehadirannya juga mengganggu tumbuh kembang anak-anak. Tidak hanya itu, media sosial juga bisa membuat anak-anak dewasa sebelum usianya. Memang baik jika dewasa dalam hal-hal yang bersifat positif, namun jika itu negatif maka bersiaplah dengan hal-hal yan tidak diinginkan. Dalam hal ini saya tidak menyalahkan kehadiran media sosial, namun para tetuanya (re:pengguna awal yang sudah berumur). Sebagai pengguna alangkah lebih baik kita membagikan sesuatu yang bemanfaat atau membagikan konten-konten yang tidak mengandung unsur negatif (SARA misalnya). Karena tanpa kita sadari postingan yang kita bagikan akan tersebar ke seluruh Indonesia atau bahkan dunia. Tidak hanya itu, mereka-mereka yang melihat postingan kitapun tidak hanya orang dewasa, namun juga mereka yang masih dibawah umur. Maka amat sangat disayangkan apabila konten-konten tidak baik ternyata dilihat oleh anak-anak. Oleh karena itu diperlukan KEBIJAKAN pengguna dalam setiap postingannya.
Selain kebijakan pengguna juga diperlukan PENGAWASAN orang tua ketika membiarkan anak memainkan smartphonenya. Ketika dalam pengawasan, apa yang dilihat dan dimainkan oleh anak-anak akan lebih terkontrol. Kecil kemungkinan bagi mereka untuk melihat konten negatif yang ada di “dunia” media sosial. Bagi anak kecil yang hanya memainkan games pun harus diawasi, karena tanpa kita sadari bisa saja terdapat konten yang dapat merusak otak anak. Sekali lagi, pengawasan ketika anak memainkan smartphone diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Selain dua hal diatas, MEMBERIKAN PEMAHAMAN kepada anak-anak mengenai baik dan buruknya media sosial juga diperlukan. Anak-anak perlu tahu apa saja yang dibolehkan orang tuanya untuk dimainkan serta apa saja yang dilarang karena dengan ini anak-anak akan memiliki kesadaran sejak dini.

Fiuhh ternyata panjang juga ya ehehe
Intinya dari tulisan saya diatas adalah bagikanlah hal-hal yang bermanfaat, minimal tidak mengandung unsur negatif. Selain itu awasi lah anak-anak yang sedang bermain smartphone untuk mencegah hal-hal yang tidak inginkan. Dan yang terakhir berikan pemahaman kepada anak tenang penggunaan media sosial.
Dan di Hari Anak Nasional ini saya berdoa kepada-Nya agar generasi penerus tidak tercemar dan menjadi generasi penerus yang memperbaiki keadaan bangsanya bukan malah merusak bangsanya. Saya juga berdoa untuk anak-anak di seluruh dunia termasuk Indonesia agar menjadi generasi penerus yang menjaga lingkungannya serta melestarikan alamnya..Aamiin

Sumber : http://humaskabsragen.com/2016/07/peringati-han-2016-pemkab-sragen-berikan-bansos-bagi-anak-putus-sekolah/
Selamat Hari Anak Nasional 2016! 

*Disini saya hanya menuliskan apa yang saya lihat dan rasakan. Tulisan saya diatas hanya opini saya dan saya tidak memaksakan orang lain harus setuju dengan itu. Jika memang teman-teman merasa masih ada yang kurang, boleh menambahkannya di kolom komentar. Saya juga terbuka dengan kritik dan saran. Terimakasih perhatiannya dan sampai berjumpa di kolom komentar ! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar