Sabtu, 18 Juni 2016

Teluk Tamiang

Assalamu'alaikum !
it's good to be back guyss..
Sebenarnya sudah lama pengen nulis lagi di blog, tapi lupa passnya apa hehe jadilah baru sekarang bisa mucnul lagi. Kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya pergi ke salah satu desa yang ada di Kotabaru, yaitu Teluk Tamiang. Saya pergi ke Teluk Tamiang untuk keperluan Praktik Lapang bersama Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan ULM. Ini pengalaman pertama saya pergi ke kotabaru dan melihat air laut yang jernihnya minta ampun. Serius, air lautnya jernih banget, terus terumbu karangnya kelihatan gak rugilah pokoknya perjalanan selama kuang lebih 12 jam duduk dimobil sampe gempor. Hehehe..
Mulai aja kali ya..

Teluk Tamiang adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kami pergi dengan menggunakan minibus dengan kapsitas 13 orang. Pagi hari kami berkumpul terlebih dahulu di kampus tercinta untuk sarapan dan berpamitan pada dosen yang tidak ikut. Setelah itu kami berangkat sekitar pukul 9 pagi dengan rombongan sekitar 7 minibus (kalo tidak salah, lupaa he). Selama di perjalanan kami mendengarkan musik dan bernyanyi ria hingga akhirnya sebagian dari kami tertidur. Setelah beberapa saat kami tiba di salah satu mesjid di Kurau. Mesjidna besar dan adem. Tempat yang pas buat beristirahat sejenak. 

Setelah beristirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan.  Saat waktu menunjukkan pukul 2 siang lewat beberapa menit, kami memutuskan untuk berhenti dan mengisi perut yang sudah kosong di warung milik kaka tingkat kami. Kebetulan sekali hari itu cuaca sedang turun hujan dan makanan yang kami makan adalah sop. Liwar nyamaaannn ! Setelah makan kami memutuskan untuk shalat karena kebetulan juga ada musholla diseberang warung tersebut. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan menuju Teluk Tamiang. 

Untuk sampai di Kotabaru kami harus menyeberang dulu menggunakan kapal feri. Dan ini merupakan pengalaman pertama saya naik kapal feri. Can't describe how i feels when we passed by the sea .....
Sampai di pelabuhan seberang, kami melanjutkan perjalanan melalui Lontar. Sampai pada pertigaan di sebuah desa, kami bingung harus mengikuti jalan yang mana. Sempat berhenti untuk bertanya ternyata di tengah pertigaan terdapat tanda jalan yang menunjukkan belok kanan untuk menuju ke Teluk Tamiang. Waktu terus berjalan jalan yang kami lalui semakin tidak jelas, banyak lubang,minibus bergoyang, disisi kiri dan kanan kami hanya gelap gulita dan pohon-pohon yang terlihat. Akhirnya tibalah kami di Balai Benih Ikan Pantai. Yap, selama PL kami akan menginap disini. Alhamdulillah penerimaan dari Kepala Balai dan pegawai beliau baik. Ketika kami sampai di balai benih, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam lewat. Kami sampai disanapun tidak langsung tidur, namun mengikuti pengarahan dari Kepala Balai yang mengatakan bahwa di sana sulit untuk mendapatkan air tawar, sehingga kami harus berhemat. Jadilah pada malam itu kami tidak mandi malam wkwkw. Perasaan kecewa cukup terasa ketika sampai Balai Benih tidak menemukan pantai sedikit pun. Akhirnya ketika kami menemukan rumah pegawai yang masih kosong kami memutuskan untuk tidur disana.

Keesokan harinya, Alhamdulillah rasa kecewa saya terbayarkan dengan pemandangan pantai yang ternyata berada tepat di belakang Balai Benih ini :'). Mata kami dimanjakan dengan hamparan pantai yang luas. Selama kami PL kami sempat pergi ke Tanjung Kunyit dengan bantuan kelotok (karena berbeda pulau)  dan naik ke mercusuar. Luar biyasahhh perjuangan untuk naik ke mercusuar. Pertama kami harus mendaki bukit yang kira-kira sekitar 3-4 km. Tidak hanya ditumbuhi rumput liar, bukit itu juga terjal. Habis lah sudah tenaga kami saat sampai diatas bukit tersebut. Namun semua rasa lelah terbayar ketika kami tiba diatas bukit dan melihat hamparan lautan yang luas dan mengelilingi Tanjung Kunyit ini. MasyaAllah, Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya. 

Selama disana sehari-hari kami makan ikan laut. Tidak hanya digoreng, ikannya juga dibuat menjadi masak habang dan lauk nasi kuning. Satu hal yang paling saya ingat adalah ketika malam terakhir disana kami membakar ikan laut dengan lapat dan sambal acan super pedassssssssss...Mantap lah pokoknya
Dan satu hal lagi, nyari air tawar susah jadi harus berhemat ketika mandi ato nyari sumur sekalian.

Oh ya, kami juga pergi ke tambak ikan Bandeng yang dikelola oleh Balai Benih. Tidak hanya itu selama disana kami snorkling melihat terumbu-terumbu karang. Tidak perlu terlalu jauh ke tengah laut, karena terumbu karang sudah ada di pinggirannya. Tips saat snorkling, jangan pernah menginjak terumbu karang karena bisa menyebabkan karang mati ato bahkan yang menginjak bisa saja terluka kakinya. Jadi hati-hati ya kalau mau snorkling !

Hmm itu aja dulu ya cerita tentang Teluk Tamiang nya. Kalau mau kesana siapkan antim* karena perjalanan akan panjang dan turun naik, terus cemilan selama di perjalanan dan uang sih yang pasti.  Dijamin gak nyesel ke Teluk Tamiang

Salam Perairan !





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar