Jumat, 08 Januari 2016

Antri

Beberapa hari yang lalu saya mengisi bahan bakar di sebuah SPBU. Antrian di SPBU tersebut lumayan panjang dan ketika itu matahari sangat terik. Di depan saya ada seorang ibu-ibu yang mengantri dengan pakaian rumahan. Tidak lama kemudian datang seorang wanita yang berpakaian bebas namun terlihat format. Wanita tersebut nampak antri disamping antrian ibu tadi namun agak dibelakang. Tak lama kemudian ketika antrian bergerak maju wanita tersebut malah menerob antrian ibu tersebut dengan muka acuh tak acuh. Saya sempat ingin menegur wanita tersebut namun jujur saya merasa malu dan takut akan kemungkinan yang terjadi. Jadilah saya hanya diam melihat tingkah wanita itu. Saya lihat ibu tersebut pun hanya tersenyum,tanpa menegur wanita itu.
Saat itu saya langsung teringat perkataan kepala sekolah saya sewaktu masih SMA,beliau berkata bahwa guru-guru di Australia tidak takut anak-anak didiknya tidak bisa memahami pelajaran. Namun mereka lebih takut anak-anak didiknya tidak bisa mengantri. Bagi mereka mengajarkan anak-anak untuk mengantri lebih sulit karena itu berkaitan dengan adab mereka saat terjun ke masyarakat. Sedangkan untuk pelajaran mereka dapat memahaminya dalam beberapa waktu dan ketika mereka dewasa nanti mereka tidak membawa semua pelajaran yang mereka pelajari saat bekerja. 

Sejak kepala sekolah mengatakan itu saya menjadi lebih bersemangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lebih baik dalam hal antri.
Dan sejak kejadian di SPBU itu saya berjanji pada diri saya agar bisa memberanikan diri untuk menegur orang yang salah dan membela orang yang benar.
Hmmm,membela..wkwkwkwk


sn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar