Assalamu’alaikum !
Halooo guys it’s good to be back again
Hari ini saya mau menceritakan tentang kegagalan saya untuk masuk di
salah satu perguruan tinggi kedinasan yang dari dulu saya idamkan :” dan rasa
minder yang dulu pernah saya rasakan hehehe
Dulu bangeett waktu awal-awal masuk SMA gitu saya pengen banget masuk
perguruan tinggi kedinasan, ada 2 PTK yg pengen banget saya ada disana. PTK
yang pertama adalah STIS dan yang kedua adalah STAN. Kenapa sih nargetin 2 PTK itu buat jenjang
pendidikan selanjutnya? Hmm..mungkin alasannya karena kakak sepupu saya dulu
lulusan dari STAN, sedangkan untuk STIS karena teman kakak saya juga lulusan
dari sana. Waktu itu saya mikir asik dan keren aja sekolah disana, gak perlu
mikiran biaa sekolah, setelah lulus prospek kerja terjamin terus bisa
meringankan beban ortu juga. Sejak saat itu punya target harus bisa lulus
disalah satu PTK itu.
Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya tiba saat saya berada di
akhir jenjang SMA dan akan mengikuti tes. Dulu tuh gak berminat buat masuk PTN,
karena ya emang dari dulu pengennya di PTK bukan di PTN. Tapi waktu udah
selesai UN yang baru membuka pendaftaran utk penerimaan mahasiswa baru cuma STIS
dan dari PTK satunya belum ada kabar sama sekali. Dan akhirnya saya mendaftar
untuk mengikuti tes masuk STIS. Jujur waktu itu saya kurang fokus belajar dan
rada-rada males, maka ya jadilah saya kurang persiapan untuk mengikuti tes STIS.
Sampai tiba pada hari minggu dimana tes dilaksanakan. Waktu ngeliat soalnya sih
udah tawakal aja sama Allah, kenapa? Ya wajarlah tawakal soalnya luar biyasahhh
susah pake banget. Kalo B.Inggris, Pengetahuan Umum masih terbilang mudah, tapi
kalo udah masuk ke bagian matematikanya yaudah deh pasrah. Dan akhirnya sesuai
dengan feeling saya dengan melihat dari banyaknya soal yang saya jawab, saya
dinyatakan TIDAK LULUS. Well, it’s okay lah jalan belum berakhir sampai disini.
Next, waktu itu ketika lagi makan siang saya ditanya oleh teman saya
“serius gak ikut SBMPTN?” . Yes saya tidak berhasil di SNMPTN yang artinya
untuk bisa berkuliah di PTN saya harus melalui jalur SBMPTN. Waktu saya jawab
dengan pedenya enggak. Kenapa? Ya karena saya sangat yakin dengan pilihan saya
untuk bisa bersekolah di PTK. Tapi
setelah beberapa waktu saya memutuskan untuk mengikuti SBMPTN dan memilih
program studi yang berkaitan dengan lingkungan dan salah satunya program studi
yang saat ini saya tempuh. Alasannya karena saya mencintai lingkungan,
sesederhana itu. Tapi prodi ini merupakan pilihan ketiga dan berada di Fakultas
Perikanan dan Kelautan yang bisa dikatakan tidak familiar di lingkungan
keluarga saya. Tapi ya saya tidak memikirkan hal tersebut dan lebih berfokus
pada persiapan SBMPTN. Waktu terus berjalan dan tiba saatnya saya mengikuti
tes. Saya menunggu pengumuman dengan perasaan campur aduk karena apabila ini
gagal maka harapan saya hanya menunggu pendaftaran STAN. Setelah menunggu
kurang lebih selama 1 bulan, akhirnya waktu pengumuman tiba. Sesuai dengan
feeling saya, ternyata benar saya lulus di pilihan ketiga yaitu Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru. Awalnya ortu kurang mendukung karena takut prospek kerjanya tidak
bagus, namun saya mencoba meyakinkan mereka bahwa rezeki itu sudah diatur oleh
Allah, saya dibantu oleh kakak dan kakak sepupu untuk meyakinkn ortu saya.
Hingga akhirnya Alhamdulillah beliau mendukung saya.
Ketika sedang persiapan untuk kuliah, ada pengumuman tentang
pendaftaran STAN. Alhasil saat itu saya galau. Bingung antara meneruskan PTN atau
melepasnya dan memilih STAN saja. Tapi setelah itu saya dapat pencerahan bahwa
belum tentu saya benar-benar berhasil masuk STAN. Akhirnya saya memutuskan
utnuk meneruskan persiapan kuliah saya di UNLAM (saat ini namanya menjadi ULM)
sembari menyiapkan diri untuk mengikuti tes masuk STAN. Saat hampir tiba
waktunya untuk mengikuti tes, ternyata jadwal tesnya bertabrakan dengan P2B
dari Univ ya sejenis ospek lah. Seketika itu saya langsung pusing membagi fokus
saya untuk persiapan mengikuti tes dan persiapan ospek. Why? Keesokan harinya
setelah tes adalah ospek. Ya wajarlah jadi malah gak fokus. Dan sekali lagi
sesuai dengan feeling saya, kali ini bukan rezeki saya dan saya dinyatakan
TIDAK LULUS. Sempet sedih, down, kecewa karena gak berhasil ngurangin beban
ortu. Tapi ya mau gimana lagi sih, rezekinya bukan disana.
Hup, sampai dibagian saya tidak berhasil masuk PTK. Yap, life must go
on. Jalani setiap kehidupan yang kamu jalani dan kamu akan bersyukur karenanya.
Kalo dipikir-pikir saya ini beruntung kok. Masih bisa melanjutkan sekolah,
masih bisa tersenyum, perut masih kenyang dan banyak hal lain yang harus
disyukuri. Akhirnya saya menjalani hidup saya sebagai mahasiswa Fakultas
Perikanan dan Kelautan.
Tapi diantara rasa syukur saya, dulu saya pernah minder sewaktu ada
yang menanyakan kuliah dimana dan saya jawab di perikanan. Kenapa minder?
Orang-orang saat ini gak belum familiar dengan fakultas saya, gak tau fakultas saya
itu menjamin masa depan saya jadi saya sempat minder. Tapiiii setelah
dipikir-pikir lucu juga ya, kenapa saya harus minder? Toh mereka bukan penentu
hidup saya. Saya yang menjalani kehidupan ini dan Allah yang mengatur rezeki
untuk saya. Dan ini jalan dari Allah untuk saya agar bisa berguna.
Akhirnya saya menjalani perkuliahan saya dengan semangat dan kebanggan
karena saya berada di fakultas antimainstream. Gak semua orang berani mengambil
jalan ini. Dan gak semua orang yakin akan dirinya sendiri.
Kuliah di fakultas ini adalah hal yang baru bagi saya. Tidak hanya
bertatap muka dengan dosen, tapi kami semua bertatap muka dengan ikan melalui
praktikum. Bisa kenal dan tau nama-nama ikan lagi, kurang apa coba. Tidak
sampai disitu, saya juga bangga bisa menempuh pendidikan disini karena saya
bisa melihat keindahan Indonesia melalui kegiatan praktik lapang. Praktik
Lapang antimainstream jalan-jalan, berenang, snorkeling yuhuuuuuu. Kapan lagi
coba belajar sambil senang-senang?
Selain itu saya juga bangga sekolah disini karena dosen-dosen kami Alhamdulillah
rata-rata sudah menempuh jenjang S3 dan bahkan ada yang lulusan S3 di Jepang.
Memang Jepang merupakan kiblat untuk dunia perikanan saat ini, jadi wajarlah banyak
orang-orang yang pergi ke Jepang untuk mempelajari tentang perikanan disana.
Jadi kenapa saya harus minder? Yang penting saya fokus pada tujuan
saya dan membuktikan saya bisa.
Rezeki itu Allah yang ngatur, kalo emang rezeki gak akan kemana. Nasib
kita juga gak akan berubah kalau kita sendiri gak pengen ngerubahnya.
“JALANI SETIAP KEHIDUPAN YANG KAMU JALANI DAN KAMU AKAN BERSYUKUR
KARENANYA”. Sn
(Cr www.venkatmadhav.com)
*Prodi yang saat ini saya jalani lebih berkaitan dengan lingkungan
perairan atau ekosistem tempat ikan hidup. Sehingga kami bisa dikatakan tidak
berhubungan langsung dengan ikan seperti program studi Budidaya Perairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar