Selasa, 30 Juni 2015

Musholla

Assalamu'alaikum 
Hari ini hari ke 14 kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1436 H,duh udah gak kerasa aja kan bentar lagi mau lebaran 
Nah hari ini saya ingin menyampaikan sebuah cerita,mohon disimak dan diresapi ya maknanya

Seorang pelajar SMA pada malam hari itu terbingung - bingung melihat deretan shaf pertama yang masih kosong,padahal shalat Isya akan segera dimulai. Dilihatnya ibu - ibu yang sedang berbicara di deretan shaf belakangnya sambil menunggu waktu iqamah. Di dalam hati pelajar tersebut ia bertanya - tanya,kenapa tidak ibu - ibu itu saja yang masuk kedalam deretan shaf pertama untuk mengisi kekosongan tersebut? Entahlah,dia tidak berani menyuarakan isi hatinya tersebut,takut tidak sopan runtutnya dalam hati.
Setelah akhirnya iqamah dikumandangkan, barulah para ibu - ibu tadi mengisi shaf pertama yang kosong. Alhamdulillah ucap si pelajar dalam hati. Malam itu shalat Isya,Tarawih dan Witr berjalan dengan lancar.
Pada keesokan harinya, si pelajar kembali gundah karena ia melihat kejadia yang sama seperti malam sebelumnya. Ia merasa bingung akan kejadian tersebut. Dalam hatinya ia berkata "kenapa ibu - ibu itu tidak langsung mengisi shaf pertama?" . Lama ia memikirkan hal itu, tiba - tiba ia teringat akan masa lalunya sewaktu masih menjadi anak SD. Dimana pada zaman dulu shaf pertama selalu penuh diisi oleh 'tetua' di kampungnya. Namun, mereka sekarang sudah tiada.Ia pun juga teringat kepada teman - teman sepermainannya yang dulu sering pergi bersamanya untuk berangkat menuju musholla. Hahh,dimana mereka sekarang? Kenapa musholla jadi seperti ini? Bak tanpa penghuni.
Dulu, ia dan teman - temannya sering shalat berjamaah disini. Namun sekarang? hftt sdh hilang semuanya
Padahal kalau bukan kami yang mengisi musholla ini, siapa lagi ? Kamilah pemuda pemudi yang tersisa dikampung ini, sisanya hanyalah orang dewasa yang sibuk dengan pekerjaannya, orang tua yang sibuk mengasuh anaknya, dan para 'tetua' yang sedang melawan sakitnya.
Sedih rasanya..
Selepas pulang Tarawih malam ini, ia langsung pulang kerumah dan meratapi foto kenangan bersama teman - temannya yang kini sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing - masing . . . . . .




SN