LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN ROKET AIR
PEMBUATAN ROKET AIR
XI IPA 5
ANNISA HARMAINAH
SRI NURHAYATI
SYIFA OKTAVIA
SMA NEGERI 7
BANJARMASIN
2014
LAPORAN
PRAKTIKUM PEMBUATAN ROKET AIR
·
TUJUAN
Membandingkan pengaruh volume
air dan tekanan dalam badan roket terhadap jarak tempuh roket dengan benar.
·
DASAR TEORI
·
Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol, maka momentum total sebelum tumbukan sama dengan momentum
total setelah tumbukan”. Hukum kekekalan momentum berlaku dimana semburan
air menyebabkan roket bisa bergerak ke atas dengan kelajuan yang sangat tinggi.
·
Hukum Newton III
“Apabila sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda
tersebut akan memberikan gaya pada benda pertama. Kedua gaya tersebut memiliki
besar yang sama tetapi berlawanan arah.” Secara matematis hukum Newton ini dapat
dituliskan dengan :
F = -F atau Gaya yang diberikan oleh benda A = -Gaya yang
diberikan oleh benda B.
·
Hukum Pascal
“Tekanan yang bekerja pada fluida didalam ruang tertutup akan diteruskan
oleh fluida tersebut kesegala arah dengan sama besar.”
·
ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
ü Potongan karet ban dalam
ü 7-10 cable teast
ü Pentil sepeda motor
ü Sambungan pipa bentuk T
ü Lem pipa
ü Penutup pipa paralon
ü Lembaran Polycarbonate
ü Pipa paralon ½ inch 2 meter
ü 2 botol bekas minuman bersoda
ü Spidol
ü Plastisin
ü Map bekas
ü Lakban bening
ü Gunting
ü Cutter
ü Penggaris
ü Gergaji pipa
ü Lakban hitam
ü Pompa ban
CARA PEMBUATAN
Roket :
·
Ambil
satu botol bekas, potong bagian bawahnya kemudian masukan pemberat (plastisin)
dan padatkan di ujung botol.
·
Ambil
satu botol bekas yang utuh. Satukan dengan botol yang telah dipotong bagian
bawahnya. Rekatkan dengan lakban bening lalu perkuat dengan lakban hitam.
·
Ambil
lembaran polycarbonate. Buat pola sirip 4 buah, lalu gunting.
·
Rekatkan
polycarbonate dengan lakban hitam dibagian bawah botol (yang tidak ada
pemberat). Polycarbonate berguna untuk sayap roket.
Peluncur
:
·
Potong 2 meter pipa paralon ½ inch menjadi 4 bagian
ukuran 5cm, 4 bagian ukuran 10cm,3 bagian ukuran 20 cm, dan sisanya digunakan
untuk peluncur pada roket
·
Pertama, sambung pipa paralon ukuran 5 cm dengan
sambungan T pipa lalu tutup ujung pipa dengan dop. Buat menjadi 2 bagian
·
Kedua, sambung ujung T pipa dengan pipa ukuran 10 cm
·
Ketiga, sambung lagi bagian ujung pipa ukuran 10 cm yang
telah disambung pada T pipa diujungnya dengan T pipayang lain. Lakukan hal yang
sama pada ujung pipa satunya
·
Keempat, sambungkan T pipa yang satu dengan lainnya
dengan pipa ukuran 20 cm
·
Selanjutnya, sambung lagi T pipa bagian atas dengan pipa
ukuran ukuran 20 cm. Lakukan hal yang sama pada ujung T pipa bagian atas yang
lain.
·
Sambung ujung pipa ukuran 20 cm dengan L pipa. Lakukan
hal yang sama dengan ujung pipa satunya
·
Kemudian sambung ujung L pipa yang tadi dengan pipa
ukuran 10 cm. Lakukan hal yang sama pada pipa yang satunya
·
Lalu, potong 2 T pipa
menjadi 2 bagian .
·
Masukkan sisa pipa paralon(ukuran 80cm) lalu rekatkan pipa tersebut dengan T pipa
yang dibagi 2 tadi dengan lem pipa
·
Tempelkan 10 kabel
teast pada lakban berwarna hitam
·
Selanjutnya tempelkan lakban tersebut pada pipa ukuran 80
cm. Namun saat menempelkan kabel teast pada
pipa ukur terlebih dahulu dengan roket agar ujung roket sesuai dengan kabel
teast yang kita termpelkan
CARA MELUNCURKAN ROKET
Langsung di
pompa sampai terlepas dan terbang
1.
Diberi air 5,0 x 10² ml, kemudian dipompa sampai terlepas dan terbang.
2. Diberi air 4,0 x 10² ml, kemudian dipompa
sampai terlepas dan terbang.
3.
Diberi air 3,0 x 10² ml, kemudian dipompa sampai terlepas dan terbang.
HASIL PENGAMATAN
No
|
Jumlah Volume Air
|
Tekanan
Pompa
|
Jarak Tempuh Roket
|
Keterangan
|
1
|
5,0 x 10² ml
|
0,5 x 10²
|
3,7 x 103cm
|
Zona 3
|
2
|
4,0 x 10² ml
|
0,4 x 10²
|
2,5 x 103cm
|
Zona 2
|
3
|
3,0 x 10² ml
|
0,2 x 10²
|
1,58 x 103cm
|
Zona 1
|
PEMBAHASAN
Berdasarkan
data tabel peluncuran roket air di atas, terjadi hubungan antara jumlah volume air dan tekanan udara dari pompa dalam hal peluncuran
roket ke udara. Dimana semakin besar jumlah volume air yang dimasukkan maka
semakin jauh jarak tempuh roket. Misalnya saja saat badan roket diisi 500ml jarak tempuhnya mencapai 37m dan tekanan yang diberikan sebesar
50, Sedangkan jarak yang terpendek ditunjukkan pada roket saat
diisi 300ml dengan jarak sejauh 15,8 m dan tekanan yang diberikan 20.
Pada saat peluncuran roket, biasanya ada beberapa kendala yang
dihadapi seperti sesuai tidaknya bentuk dop dengan ujung botol sprite, tekanan
yang diberikan, tingkat keringanan badan roket, serta penempelan sayap pada
badan roket karena akan berpengaruh pada saat peluncuran roket. Kelompok kami,
awalnya mengalami kendala pada pipa yang tidak bisa meneruskan tekanan dari
pompa secara maksimal. Jadi, di awal percobaan roket yang kami buat hanya mampu
mencapai zona 1 tapi setelah beberapa perbaikan akhirnya pipa bisa bekerja
secara maksimal dan roket meluncur sesuai harapan kami.
Roket
air sebagai salah satu alat peraga yang bisa untuk bermain, adalah alat yang menggunakan prinsip kerja tekanan udara
dan menerapkan Hukum Newton III. Pada saat udara dalam botol dimampatkan maka
akan memmpunyai energi untuk mendorong katup yang dijadikan sebagai penyumbat
dan air yang keluar akan mendorong udara diluar roket bisa meluncur. Selain itu
juga menggunakan prinsip turbulensi untuk mengatur jauh dekat jarak luncur.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan
bahwa :
1.
Ukuran pipa dengan mulut botol yang terlalu
rapat, tekanan yang diberikan, penempelan sayap pada badan roket, serta
tingkat keringanan badan roket yang digunakan
mempengaruhi jarak luncuran roket.
2.
Banyaknya air pengisi roket mempengaruhi
ketinggian luncuran roket, untuk roket yang diisi 3,0 x 10² ml , 4,0 x 10² ml , 5,0 x 10² ml air berangsur-angsur
mengalami kenaikan jarak tempuh roket.
3.
Pada saat roket diisi 3,0 x 10² ml, tinggi luncuran roket meluncur paling rendah, karena tekanan air
dan udara tidak seimbang, air di dalam roket lebih banyak daripada udara yang
diberikan oleh pompa.
4.
Pada saat roket diisi sebanyak 5,0 x 10² ml, roket meluncur paling
tinggi karena tekanan air dan udara dalam roket seimbang.
KESALAHAN
1.
Penempelan sayap pada
badan roket tidak seimbang sehingga roket berbelok saat diluncurkan.
2.
Lem
pipa pada kaki peluncur tidak
terlalu kuat, sehingga sempat terlepas saat percobaan.
SARAN
1.
Sebaiknya
diperhatikan dengan teliti saat menempelkan sayap pada badan roket sampai
terlihat seimbang.
2.
Sebaiknya
rekatkan terlebih dahulu kaki peluncur dengan lem pipa yang kuat dan
pastikan tidak akan terlepas jika diberi tekanan sebesar apapun.
3. Sebaiknya perhatikan semua tata cara saat pembuatan roket dan peluncur dengan
teliti karena jika ada satu saja kesalahan akan berakibat fatal pada saat
peluncuran roket.